Kisah Hasan dan Husein Berdakwah Ketika Kecil


Hasan dan Husein merupakan putra dari perkawinan putri Rasulullah SAW, Fatimah az-Zahra dengan Ali bin Abi Thalib. Hasan lahir pada bulan Ramadhan tahun ke-3 Hijriyah, semasa hidupnya dikenal sebagai seseorang yang sangat cerdas, mampu menghafal dan memahami Al-Qur’an dengan cepat.






Sedangkan Husein lahir 1 tahun 10 bulan setelah kelahiran Hasan, tepatnya pada 5 Sya’ban 5 Hijriah. Semasa hidup dikenal sebagai cucu Rasulullah yang kuat dan gagah berani.

Keduanya adalah cucu kesayangan Nabi, yang mana kecintaannya terabadikan dalam hadis “Ya Allah, aku mencintai Hasan, maka cintailah dia, dan aku mencintai orang yang mencintainya” (HR. Bukhari, nomor 3749).

“Husein darimu, dan aku dari Husein, Allah mencintai orang yang mencintai Husein, Husein adalah seorang anak dan cucu” (HR. Bukhari, nomor 3146).

Hasan dan Husein juga dikaruniai kemiripan dengan Rasulullah. Sebagaimana yang dikatakan ayahnya, dalam kitab Tarikh Dimasyq karya Ibnu Asakir, Ali bin Abi Thalib berkata “Hasan sangat mirip dengan Rasulullah, dari dada hingga ujung kepala. Sedangkan Husain sangat mirip Rasulullah, dari ujung kaki sampai dada. Dengan kata lain, keduanya saling berbagi kemiripan dengan Rasulullah”.

Kisah Hasan dan Husein Kecil Berdakwah

 
Suatu ketika, Hasan dan Husein kecil melihat seorang kakek sedang berwudu untuk melaksanakan shalat. Namun, wudu dari kakek tersebut kurang sempurna, sebagaimana rukun sempurnanya wudu yang diajarkan Rasulullah. 

Melihat itu, supaya kakek tidak tersinggung karena dinasehati oleh dua orang anak yang masih belia, Hasan dan Husein mempunyai ide untuk memberi nasehat pada kakek tersebut cucu kesayangan Nabi pun pura-pura berdebat di dekat kakek itu dan mengeraskan suara keributan, supaya kakek menaruh perhatian pada mereka berdua yang sedang memperdebatkan tentang wudu siapa yang paling benar.

Kemudian melihat kakek mendekat, putra Ali bin Abi Thalib itu meminta kakek untuk menjadi juri atas lomba wudu yang paling sempurna di antara mereka berdua dan kakek pun setuju, kemudian memperhatikan betul cara wudu dari Hasan dan Husein, hingga memunculkan kekaguman.

Setelah keduanya selesai mempraktikkan gerakan wudu yang sempurna, kedua cucu Nabi itu bertanya penilaian kakek atas praktek wudu mereka, mana yang paling sempurna di antara keduanya.

Sang kakek justru terenyuh, dan merangkul kedua cucu kesayangan Nabi itu serta mengucap terimakasih kepada mereka berdua. Karena secara tidak langsung telah menunjukkan tata cara wudu yang sempurna dari ujung kepala sampai kaki sesuai ajaran Islam.

Dakwah bil Hikmah

 
Kisah dari Hasan dan Husein ketika becil di atas juga menjadi tanda betapa cerdasnya mereka berdua sejak kecil. Adapun cara menasehati yang dilakukannya kepada kakek tersebut sesuai juga apa yang diperintahkan Allah dalam QS. An-Nahl:125, yang mana di dalam firman Allah tersebut menyeru kepada manusia supaya berdakwah ke jalan yang benar dengan hikmah dan pengajaran yang baik.

Berdakwah dengan hikmah yakni menyampaikan dakwah dengan cara yang arif dan bijaksana. Dalam artian dilakukan dengan persuasif, bahasa yang menyentuh hati dengan pendekatan ilmu dan akal serta dengan keteladanan yang baik. Sebagaimana yang dicontohkan dalam kisah Hasan dan Husein ketika menasehati seorang kakek di atas.

Kedua, cucu kesayangan Nabi tersebut mencoba membenarkan kekeliruan wudu kakek dengan cara yang sangat bijak, yakni supaya tidak menyinggung hati kakek, karena diingatkan oleh anak yang jauh usianya dibanding dia.

Metode ini pun perlu menjadi role model pada dakwah kekinian, yang mana ada juga beberapa umat Islam, karena merasa benar dengan pemahamannya, mereka mencela yang salah.

Atau berdakwah dengan kekerasan seperti membubarkan tempat yang di anggap maksiat. Sebab, jika budaya dakwah kekerasan tersebut masih melekat, sebenarnya sangat merugikan untuk agama Islam, yang dipandang keras, kaku, dan tidak mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.
DONASI Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda membantu Admin untuk lebih giat lagi dalam membuat artikel yang lebih bermanfaat. Terima kasih.
Postingan Lebih Baru Postingan Lebih Baru Postingan Lama Postingan Lama

Postingan lainnya

Komentar

Posting Komentar