Kisah Nabi Isa A.S Bagian 2
Isa Diangkat Menjadi Nabi
Orang Yerusalem mengenal Nabi Isa sebagai pemuda yang cerdik, pintar, berani, tegas dalam membela kebenaran, dan tidak pernah tunduk dalam menghadapi kebatilan.
Sikap dan pendirian ini diketahui oleh Raja Herodus yang berkuasa di Palestina. Ia menganggap Nabi Isa sebagai musuh utama yang bisa mengancam kedudukannya.
Herodus pun memutuskan untuk membunuh Nabi Isa. Rencana jahat ini sampai ke telinga Maryam. Oleh karena itu, Maryam segera menyelamatkan putranya dengan mengungsi ke Mesir.
Maryam dan Nabi Isa tinggal di Mesir selama 12 tahun. Setelah Raja Herodus wafat, Nabi Isa dan ibunya kembali ke Palestina.
Mereka menetap di Nasirah (Nasaret). Sebutan " Nasrani" (orang dari Nasirah), yakni pengikut Nabi Isa, berasal dari nama tempat ini.
Pada usia 30 tahun, Nabi Isa a.s. sering pergi ke luar rumah untuk mengasingkan diri dari keramaian, membersihkan nurani, dan mencari pencerahan jiwa. Ketika menuju ke Bukit Zaitun, Nabi Isa jatuh terduduk dekat sebuah batu besar.
Tiba-tiba ada yang datang menghampirinya, lalu memintanya menjadikan batu besar itu roti. Namun, Nabi Isa tidak mengabulkannya. "Kebesaran Tuhan hanya ada pada Allah," kata Nabi Isa.
Mendengar jawaban ini, " orang" itu yakin bahwa iman Nabi Isa tetap teguh, lalu ia pun menghilang. Nabi Isa sadar bahwa yang menghampirinya itu adalah iblis yang berusaha menyesatkannya
Ketika berada di Bukit Zaitun, Nabi Isa bersujud dan bersyukur karena selamat dari godaan iblis. Tidak lama kemudian, Malaikat Jibril mendatanginya, lalu menyampaikan tugas kenabian dan kerasulannya.
Nabi Isa menerima wahyu Allah Swt. Kepadanya, Allah Swt. menurunkan kitab suci Injil (Q.4:171), pembenaran kitab suci sebelumnya (Taurat), dan nubuat tentang akan turunnya Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad Saw. yang disebut Ahmad (Q.61:6).
Dakwah Nabi Isa
Nabi Isa a.s. mulai berjuang menyiarkan ajaran Allah Swt., membeberkan kesalahan para pemuka agama Yahudi, dan menyadarkan mereka tentang penyimpangan mereka dari ajaran Nabi Musa.
Karena itu, ia berseru kepada Bani Israil agar mereka mematuhi perintah dan menjauhi larangan Allah Swt. (Q.19:31-36).
Ia berdakwah supaya mereka bertobat, yakni kembali ke jalan benar yang telah dirintis oleh para nabi sebelumnya.
Namun, dakwah Nabi Isa mendapat perlawanan dengan berbagai fitnah dan ejekan.
Mereka memintanya untuk membuktikan kenabian serta kerasulannya dengan maksud untuk menghilangkan pengaruh dan wibawanya.
Nabi Isa menunjukkan beberapa mukjizat kepada mereka, tetapi tetap saja ada yang tidak percaya.
Nabi Isa, menerima tugas yang berat untuk mengemban amanah kenabian. Mengemban tugas kenabian tidaklah mudah, dan menemui banyak tantangan.
Pada saat itu, kaum Bani Israil banyak melakukan penyimpangan. Dosa-dosa telah menjadi kebiasaan dan menganggapnya sebagai kewajaran.
Lebih parahnya, para pendeta tidak bisa diandalkan. Karena mereka cenderung membiarkan kemaksiatan. Mereka tak segan-segan mengubah ketentuan. Halal menjadi haram dan haram menjadi halal.
Beliau pun memulai dakwahnya dengan menyampaikan ajaran agama kepada kaum Bani Israil. Pada saat itu para pendeta masih memegang teguh kitab Taurat.
Para pendeta tersebut menyuruh kaum Bani Israil untuk menentang Nabi Isa. Berita Nabi Isa mengajar agama diketahui oleh Raja Herodes.
Dia tak percaya akan ajaran-ajaran Nabi Isa dan meminta menunjukkan mukjizat. Herodes pun langsung mengumpulkan rakyatnya untuk melihat mukjizat Nabi Isa.
Lalu, Nabi Isa membuat sebuah patung dari tanah liat dengan bentuk burung. Kemudian dia meniup burung itu. Atas izin Allah SWT, burung dari tanah liat tersebut tiba-tiba hidup dan terbang.
Banyak orang orang-orang yang berdecak kagum melihat kejadian itu.
Tidak hanya itu saja, pada suatu hari Nabi Isa didatangi oleh dua orang yang memiliki penyakit, yaitu tunanetra dan kusta.
Berkat izin Allah, orang buta sejak lahir tersebut dapat melihat kembali. Begitupun dengan orang yang menderita penyakit kusta.
Penyakitnya sirna tidak ada sedikitpun bekas-bekas penyakit yang nampak menjijikan seperti di tubuhnya sebelumnya.
Para kaum Bani Israil yang masih kafir bersekongkol dengan para pendeta untuk mengucilkan Nabi Isa. Beliau memiliki beberapa pengikut dan jumlahnya dua belas orang.
Mereka terkenal dengan sebutan Hawariyyun dan mereka sangat setia kepada Nabi Isa.
Ketika Nabi Isa melakukan suatu perjalan dan melawati sebuah padang pasir yang gersang, kering serta panas masalah pun timbul.
Rombongan tersebut kehabisan bekal, dan setiap orang sangat lapar dan haus.
Para pengikut mulai mengeluh dan mulai berkata macam-macam. Nabi Isa berdoa kepada Allah untuk menurunkan hidangan dari langit.
Allah mengabulkan permintaannya dengan syarat apabila ingkar akan terkena azab yang sangat berat yang belum pernah ditimpakan kepada siapapun.
Lambat laun dakwah Nabi Isa mendapat sambutan yang sangat besar. Semakin hari pengikut Nabi Isa semakin banyak.
Namun ada pihak lain yang merasa dirugikan, yaitu para kaum Bani Israil yang masih kafir dan para pendeta yang tidak terima akan dakwahan Nabi Isa.
Rencana diatur sedemikian rupa. Tentara pilihan dikumpulkan untuk membunuh Nabi Isa. Rencana pembunuhan tersebut diketahui oleh salah satu pengikut Nabi Isa dan segera dilaporkan ke beliau.
Mereka segera menyelamatkan diri dan hidup berpindah-pindah tempat.
Salah satu murid Nabi Isa bernama Yudas, terbujuk akan iming-iming hadiah sebesar 30 dinar dengan syarat harus memberitahukan tempat persembunyian Nabi Isa dan Hawariyyun.
Yudas berkhianat, dia membocorkan tempat persembunyian Nabi Isa. Mendengar informasi dari Yudas, tentara Romawi langsung bergerak.
Tentara Romawi langsung menangkap seseorang yang sangat mirip dengan Nabi Isa yaitu Yudas yang telah berkhianat.
Sebelumnya saat akan ditangkap oleh tentara Romawi, Allah mengangkat Nabi Isa ke langit.
Kemudian Allah mengubah wajah Yudas dengan wajah Nabi Isa. Sehingga akhirnya Yudas mendapatkan pukulan bertubi-tubi dan terus diseret.
Tubuh Yudas penuh dengan luka dan wajahnya memar akibat pukulan. Yudas menghembuskan napas terakhirnya di tiang salib.
Di dalam Alquran disebutkan bahwa Nabi Isa kan diturunkan kembali ke bumi oleh Allah SWT sebelum hari kiamat kelak.
Allah SWT akan menugaskan Nabi Isa untuk menghadapi Dajjal yang suka membuat bencana di bumi.
Komentar